Lebaran tahun ini saya bertemu dengan seseorang yang membuat saya malu. Hati saya tepatnya yang malu. Dia adalah kakak ipar saya. Yang saya tahu, dulu, dari luar terlihat kehidupannya begitu konsumtif. Pendeknya, materi tidak pernah jadi masalah. Kehidupan spiritualnya pun, saya melihatnya biasa-biasa saja.Kehidupannya berubah total saat usahanya mengalami kebangkrutan. Hutang menumpuk dimana-mana dan menyebabkan rumahnya ikut terjual untuk menutup hutang di bank yang jumlahnya ratusan juta. Itupun tidak cukup untuk menutup hutang puluhan juta pada teman-temannya.
Beberapa bulan yang lalu, saya mengetahui kalau kakak ipar saya ini telah memakai jilbab. Sebenarnya rasa ingin tahu saya sangat besar untuk mengetahui alasannya melakukan perubahan penampilan tersebut, tapi saya cuma memendamnya, takut menyinggung perasaannya.
Lebaran tahun ini, saya merasa ada banyak perubahan yang menurut saya positif pada kakak ipar saya. Pertama, saya melihatnya semakin friendly pada orang lain. Indikatornya, saya bisa bercakap-cakap ngalor-ngidul dengannya, hehehe.. Sebelumnya, itu adalah hal yang sangat jarang bahkan tidak mungkin kami lakukan karena saya merasa ada gap yang lumayan besar di antara kami. Perbedaan status sosial dan gaya hidup.
Kedua, saya 'memergokinya' tengah melakukan sholat dhuha, subhanallah.. Dan yang ketiga, saya temukan saat kami berkesempatan ngobrol lumayan lama dan serius. Kakak saya ternyata mengikuti wisata hati Ust. Yusuf Mansyur dengan programnya the power of shodaqoh.
Sekarang, dirinya tidak lagi punya prasangka buruk sama orang, berusaha untuk lebih rajin sholat, memperbanyak ibadah, sedekah kepada anak yatim, dan menutup aurat tentu saja. Alhamdulillah, setelah melakukan itu semua, sedikit demi sedikit hatinya jadi lebih damai dan segala persoalan dimudahkan oleh Allah untuk penyelesaiannya.
Dalam hati, saya merasa malu. Malu karena saya yang sudah lebih dulu berjilbab tapi sholatnya masih 'jalan di tempat'. Belum ada peningkatan ibadah dan shodaqoh. Hati ini masih merasa khawatir menjadi kekurangan, astaghfirullah...
No comments:
Post a Comment