Saturday, November 02, 2013

Posisi tidur yang mencegah timbulnya kerutan

Kerutan muncul karena jumlah kolagen pada tubuh mulai menurun. Penurunan ini biasanya terjadi ketika memasuki usia 40 tahun.

Fungsi kolagen adalah untuk menjaga kulit tetap kencang, lentur, dan elastis.

Sebenarnya keriput muncul tidak melulu karena usia, tapi bisa juga karena posisi tidur kita.

Ahli Kesehatan, dr. Dewangga Gegap Gempita memaparkan, kerutan berpotensi muncul, terutama jika posisi tidur miring ke arah kiri. Dalam posisi itu, jantung berada lebih rendah dari bagian tubuh lain, termasuk organ-organ penting. Dengan begitu, jantung harus bekerja ekstra memompa darah karena mengikuti hukum gravitasi.

Akibatnya, kata dia, peredaran darah menjadi tidak lancar dan daya serap tubuh terhadap asupan nutrisi juga tidak maksimal. "Wajah merupakan bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah paling banyak. Kurang asupan bisa membuat kulit di wilayah ini menjadi cepat keriput," ujarnya.

Selain tidur miring ke arah kiri, sambung Dewangga, tidur tengkurap juga memiliki risiko sama. Pada posisi seperti itu, rongga dada menekan ke atas, sedangkan organ dalam jatuh ke bawah akibat gravitasi. Alhasil, kerja jantung menjadi tidak sempurna.

"Posisi jantung di bawah juga bisa membuat seseorang merasa kurang bugar saat bangun esokan harinya," papar pria yang aktif sebagai pengajar di Akademi Keperawatan Keris Husada, Jakarta, ini.

Dewangga mengingatkan, posisi tidur yang baik adalah terlentang atau miring ke arah kanan. Pada posisi ini, jantung berada sejajar atau di atas bagian tubuh lain. Dengan begitu, darah akan dengan mudah mengalir ke seluruh bagian tubuh sesuai dengan hukum gravitasi.

Selain terkait usia dan posisi tidur, dia menuturkan, masih ada penyebab timbulnya kerutan pada wajah. Satu di antaranya adalah pola tidur yang tidak teratur. Kurang tidur dapat menghambat proses pemulihan kulit yang terbakar sinar matahari. Pasalnya, ketika malam hari tubuh akan mulai melakukan proses regenerasi. Oleh karena itu, selalu upayakan tidur minimal 6-8 jam sehari.

"Tidur 8 jam pada siang hari untuk mengganti waktu begadang tidak akan membantu, karena tubuh tetap bisa membedakan antara malam dan siang. Sedangkan proses regenerasi hanya terjadi pada malam hari," paparnya.

Untuk itu, Dewangga menyarankan segera terapkan pola hidup sehat dengan menjauhi rokok, menjaga pola makan, berolahraga secara rutin, serta tidur cukup setiap harinya.

Sumber: Plasadana 

Banner Sambil Jagain Si Kecil photo bannerPeluangKerjadariRumah2013_zps5c5ae292.jpg

No comments: